Viral Video Warga Ambil Paksa Jenazah Covid-19 Di RSUD Brebes


BREBES - Sebuah video memperlihatkan sejumlah warga merangsek masuk dengan memecahkan kaca pintu RSUD Brebes, Jawa Tengah, viral di media sosial, Sabtu (26/12/2020).


Dalam video berdurasi 30 detik itu terlihat sekelompok orang terlibat saling dorong dengan empat petugas keamanan.


Karena tak kuat menahan, kaca pintu akhirnya pecah, dan petugas keamanan berlari menjauh diiringi suara teriakan.


Sekelompok orang tersebut selanjutnya masuk ke dalam rumah sakit.


Informasi yang diterima Kompas.com, aksi tersebut merupakan upaya paksa pengambilan jenazah terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Brebes.


Jenazah sempat dibawa ke kampung halaman dengan menggunakan angkot.


Hingga akhirnya kembali diambil pihak rumah sakit bersama kepolisian untuk dimakamkan secara protokol Covid-19.


Pihak kepolisian dari Polres Brebes telah mengamankan puluhan orang yang terlibat aksi tersebut.


Mereka saat ini diberikan pembinaan dan menjalani rapid test.


Direktur RSUD Brebes dr. Oo Suprana membenarkan adanya peristiwa tersebut yang terjadi Sabtu pagi sekitar pukul 08.00 WIB.


"Sudah dinyatakan positif (Covid-19). Hasil swab keluar. Namun dari keluarga minta pemakaman umum, tidak dengan prokes Covid-19," kata Oo kepada wartawan, Sabtu.


Sumarlin, suami dari DW (33), pasien yang meninggal mengaku tidak percaya kalau istrinya terkonfirmasi positif Covid-19.


"Semalam sudah mau pulang dan diperbolehkan. Setelah pukul 01.00 WIB mengalami sesak tidak tahu dikasih obat apa, sudah tidak ada nafasnya. Yang saya sesalkan itu, makanya warga mengambil paksa," kata Sumarlin.


Sumarlin mengatakan, sebelumnya istrinya baru pulang melahirkan di rumah sakit lain.


Tiga hari kemudian mengeluh sesak nafas dan dilarikan ke RSUD.


"Sebelumnya memang ada komplikasi lambung. Setelah melahirkan pulang 3 hari kemudian sesak dan dibawa ke RSUD. Di situ dia divonis covid," kata dia.


Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto menyesalkan adanya aksi tersebut.


"Keluarga menolak pemakaman dengan prokes Covid-19. Namun, kami sudah menyampaikan ke pihak keluarga. Memberi pengertian hingga akhirnya akan dimakamkan sesuai prokes," kara Gatot kepada wartawan.


Gatot meminta warga tak sampai terprovokasi dan patuh dengan standar penanganan pasien yang dinyatakan positif Covid-19.


"Apabila terkena Covid-19 diharapkan mengerti dan menaati prokes. Karena keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi, lebih penting dari segalanya. Jadi harus patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan," pungkasnya.


[Source: Kompas]

0 comments