Alasan 25 Relawan Vaksin Sinovac Tetap Terkena Covid-19

Sejumlah ahli menjelaskan mengapa 25 relawan vaksin Covid-19 Sinovac tetap terinfeksi virus corona.
Jakarta, --

Peneliti menyebut 25 relawan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac yang terinfeksi virus corona wajar karena hal itu diperlukan dalam penelitian untuk menentukan nilai efikasi.

Sebab, vaksin belum terbukti mampu mencegah virus masuk ke tubuh manusia. Namun, ketika virus masuk, maka antibodi manusia bisa melawan. Sebab, sebelumnya ia sudah "dilatih" untuk mengenali dan memerangi virus itu dari suntikan vaksin.

Vaksin memang tak digunakan untuk mencegah infeksi Covid-19. Tapi, hanya untuk mencegah gejala berat ketika seseorang terinfeksi virus corona.

Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, semua uji klinis pada vaksin Covid saat ini tidak didesain untuk membuktikan mampu mencegah infeksi virus corona.

"Yang dicoba buktikan adalah mampukah mencegah gejala paska infeksi. Maka terlepas dari angka efikasi sekian persen, itu kebal dari gejala bukan infeksi," cuitnya beberapa waktu lalu (14/1).

Ahmad menekankan bahwa vaksinasi berguna untuk mengurangi beban perawatan layanan kesehatan bagi mereka yang bergejala sedang hingga berat.

Menurut Kusnandi Rusmil Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad, terpaparnya sejumlah relawan di Bandung pasca penyuntikan adalah wajar. Sebabnya, para relawan tidak dilarang untuk beraktivitas. Sehingga bisa jadi mereka bertemu dengan orang yang sudah terpapar virus corona.

"Ya itulah gunanya penelitian (mengetahui) ada berapa yang sakit supaya kita bisa tahu berapa efikasi dari vaksin tersebut. Kan kita meneliti supaya tahu, manjur tidak vaksinnya," tuturnya.

Hal serupa juga diungkap Ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono.

"Vaksinasi hanya cegah agar orang yg divaksinasi tak sakit covid-19 yang sampai dirawat di RS, dengan kematian yang tinggi," cuitnya Jumat (15/1).

Ia mengingatkan infeksi hanya bisa dicegah dengan memakai masker dan disiplin protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak).

Relawan tak dilarang berinteraksi

Menurut Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Kusnandi Rusmil, terpaparnya sejumlah relawan di Bandung pasca penyuntikan wajar terjadi karena relawan tidak dilarang untuk beraktivitas.

Sehingga sangat mungkin mereka bertemu dengan orang yang sudah terpapar virus corona dan ikut terinfeksi.

"Ya itulah gunanya penelitian (mengetahui) ada berapa yang sakit supaya kita bisa tahu berapa efikasi dari vaksin tersebut. Kan kita meneliti supaya tahu, manjur tidak vaksinnya," tuturnya.

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo mengatakan metode yang dilakukan oleh uji vaksin Sinovac di Bandung sudah benar, untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari vaksin Covid-19.

"Memang relawan tidak dilarang untuk berinteraksi, kalau dilarang bagaimana kita tahu efikasi vaksin?" ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/1).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menyebut terinfeksinya relawan

0 comments